
JAKARTA—Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini di Indonesia mempunyai 13.177 UKM yang melakukan eksportir. Jumlah ini mewakili 90 persen dari eksportir nasional pada periode Januari—September 2020.
Jenis produk yang diekspor seperti kayu dan barang dari kayu; ikan dan udang; perabotan dan alat penerangan; kopi, teh, dan rempah-rempah; mesin dan peralatan mekanis; plastik dan barang dari plastik; lemak dan minyak nabati; pakaian dan aksesorinya; buah-buahan; dan mesin elektrik.
Kementerian Perdagangan menyatakan dukungannya terhadap pelaku UKM mendukung menembus pasar ekspor. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan adalah dengan berkolaborasi bersama kementerian/lembaga serta organisasi terkait, termasuk para pelaku usaha.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam acara peluncuran program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500 Ribu Eksportir Baru di 2030 yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (17/2/21).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) dan dihadiri para eksportir serta para pelaku usaha terkait lainnya.
“Sesuai arahan Presiden RI kepada Kemendag, kami akan terus mendorong pelaku UKM memasuki pasar ekspor. Diperlukan kolaborasi antara Kemendag, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta GPEI guna mendukung para pelaku UKM memasuki pasar internasional,” jelas Mendag.
Menurut Lutfi, ada sejumlah hal yang diperlukan untuk mendorong UKM eksportir, antara lain identifikasi produk-produk UKM yang akan diangkat ke pasar internasional, konsistensi kualitas produk yang dihasilkan pelaku UKM, kemudahan perizinan, serta informasi mengenai pasar potensial yang akan dituju.
“Dengan identifikasi yang cermat dan dilakukan bersama kementerian, lembaga, serta asosiasi terkait, diharapkan kita dapat mengembangkan berbagai produk UKM potensial agar bisa berjaya di pasar global,” pungkas Mendag.
It’s natural to bring it like your own real hair! The color is beautiful! like very much!